Rabu, 07 Mei 2014

Imajinasi Bisnis

Imajinasi dalam bisnis merupakan kondisi sehari-hari. Bukan tentang apa dalam kantong bajunya, tetapi hitungan di luar diri terikat barang dan uang. Bukan tentang seseorang menjadi direktur atau komisaris, tetapi harga diri dalam komunikasi kerajaan bisnisnya.

Menu Pokok Uang Kerja Internet berdasar Imajinasi Kerajaan BISNIS, BUKAN POLITIK tetapi MIMPI ORANG



Polar Usaha
Basic, yaitu terdiri dari 1) Pribadi dengan pendidikan dan berorganisasi, 2) Pembelajaran Online dengan Email, blog/web, dan 3) Skill dan Regenerasi dengan keanggotaan (membersehip kewarganegaraan). Apologi atau alasan dari suatu kenyataannya adalah semakin bertambah penduduk kebutuhan alat bayar semakin tinggi. Emasnya di sono, hukumnya beda. copyright di sono, hukumnya beda. Paten di sono, hukumnya beda. Tanda tangan di sini, hukumnya beda
Menengah, yaitu dwi fungsi yang terdiri dari 1) Banking dari semua program online yang dijalankan sekarang dan seabadinya, 2) Funding dengan Multi level koperasi dari semua bantuan langsung yang bersifat sosial rumah tangga karena sedikit modal banyak hasilnya
Atas, yaitu dwi fungsi yang terdiri dari 1) Trading, dapat distatuskan dengan Pegawai negeri ataupun Pegawai swasta, lebih baik apabila masyarakat (tabungan pokok/tetap) 2) Virtual, terkait dengan sistem makro ekonomi negara Indonesia dengan negara kaya lainnya

i.e Dwifungsi MLC dan Banking
Mengapa funding sulit di Indonesia, sementara dari luar banyak minat. Kita ambil contoh saja. Bantuan air minum mineral dan garam dapur (Produksi Gratis). Produksi ini kecil biaya tetapi keuntungan mencukupi untuk multi level (A1,A2,dan pengangguran daripada numpang) disamping tidak merusak lingkungan hidup juga bahan baku tak habis pakai (kembali lagi). Tetapi siapapun yang setuju itu, untuk pemerataannya membutuhkan kekuatan pemerintah dan Bank. Pemerintah dan Bank adalah dwifungsi untuk independensi koperasi (Perusahaan, Kantor, Pabrik) dan liberalisasi korporasi (Pengusaha, Bussinesman, Federasi); keduanya.
Dalam skala internal negeri manapun, makro industri dipisah dengan jarak daerah antara pegunungan dan pesisiran, petani dan nelayan. Jarak jauh dapat membuat selisih harga product, sebut saja harga anggaran. Misalnya produksi dengan Teknologi air minum dan garam yang sudah mengalami kemajuan hingga inonizing, skala perusahaan internasional. Hal tersebut dapat menjadi industri jika hak hidup orang banyak. Orang berfikir bisnis selalu short (pendek), tetapi plantnya yang panjang yang mesti dirumuskan. Industri seperti tersebut hanya perlu usaha kecil sebagai pengungkit, Hadiah jika miskin.
Teknologi terdahulu adalah peluang usaha sosial ketika dikuatkan dengan anggaran. Anggaran adalah velositi yang singkat (hand to hand) dengan nilai yang besar {Anggaran->Bank-->Produsen/Lembaga Usaha-->bank-->Anggaran} sementara anggaran tetap bersifat fluct (bertambah berkurang)
Bantuan seperti ini dapat menjadi pengungkit modal (leverage), untuk terbentuknya MLC lainnya atau KUD (BUMD) untuk sektor lain, karena ada pengumpulan alat bayar di saku negara terus secara lambat tetapi dapat terbentuk tahun per tahun, bulan per bulan, minggu per minggu, kemudian hari per hari secara regenerasi (pekerja yang sangat murah, turun temurun).

i.e Dwifungsi Trading dan Bursa
i-velocity yang sangat cepat, dengan peredaran emas-perak dan kertas uang (economic gain). Dapat menimbulkan krisis dan resesi, akibat prestasi siklus (degree of freedom of circle of economic) di suatu negara (as commercial and as bussines) di dunia ini.
Indonesia berlaku sebagai dwifungsi makro oleh sistemnya, Nol Virtual. Pusat dan Daerah. Sentralisasi dan Desentralisasi. Dolar dan Yen. Debit to dan Credit to. Saldo dan Barter dan seterusnya hingga puncak piramidanya sampai sunatan. Tanggung jawab dari menghendaki suatu sistem kemerdekaan dengan segala resikonya, menjadi bangsa Indonesia.
Dwi fungsi terjadi kembali antara pemerintah dan bank, pensiun dan asuransi, emas-perak dan kertas uang. Sementara rakyat bekerja sehari-hari atau menganggur malas. Laksana itu negara merdeka.

Teknik dan strategi
Kemerdekaan untuk kesenangan hati. Simpulan Juklak Juknis yang didahulukan "banyak ahli dan konglomerat tetapi sedikit yang berterima kasih/bersyukur". Pada dasarnya, teknik itu simple. Jika anda ingin memutarkan sesuatu, pasti anda coblos porosnya terlebih dahulu; sekilas fikiran. itulah teknik. Jika anda ingin ke suatu kota, anda cari jalan dekat atau jalan jauh. jalan dekat, lakunya cepat; penghematan. jalan jauh, lakunya sembari; main dulu ah.

Kepalsuan dan Kebetulan
Peluang Internet atau online adalah jasa. Transaksi barang hanya terjadi pada level tertentu. Kepalsuan terjadi di tingkat atas/orang kaya. Tetapi emas-perak dan kertas uang adalah hak hidup orang banyak di dunia ini bukan hanya orang kaya. Sementara Market dan Adverthis yang terjadi secara online memusat ke ekspor dan impor yang secara ketat di awasi pemerintahan negara. artinya peluang individu hampir tidak ada, artinya gosen (red.pergi ke sen, labanya nol koma nol rupiah).
Kebanyakan sistem pengupahan baik negeri maupun swasta terkait online masih bersifat romusa, artikan "memberi pekerjaan niatnya masih untuk ngasih makan". Janji hasil (agreement) kebayakan dari pihak asing kepada masyarakat umum (publik), kenyataan pengemisan khalayak ramai. Sementara persetujuan untuk masyarakat (legacy) belum sampai tangan atau rekening (promisment), masih banyak kecurangan bank (Payment Institution). Sebenarnya banyak ikatan hukum, misalnya: "Mengapa negara asing melegalkan publikasi massa di Indonesia, yang jelas bukan kampanye?", "Mengapa janji upah sebentuk mata uang dolar, yang jelasnya hutang?", "Mengapa pemerintah menyewa jasa Microsoft Corporation (U.S), bukan membelinya?", "Mengapa online pemerintah memakai jasa Google (U.K), bukankah bodoh semaunya?", "Mengapa Telkomsel bekerjasama dengan Opera mini, bukan kreatifitas?". Mereka itu negara atau si Fulan Murah. Itu perusahaan asing punya power negara. Betapa murah kebetulan negara ini.
Sangat perdata administrasi negara ini terlihat. Negara ini Perusahaan atau Permerdekaan. Jinak-jinak merpati, mendekat ingin kursi. Perkasa-kasa monki, membara ingin piala.

Celah Keluar Masuk Negeri
(ReSession--chaos session "re" to "re" conflict session--RePublic) celah atau hole yang lebar, dimana makro internal negeri dapat ditembus oleh sistem lainnya (Penghianatan/Bughot). Bocor. Suatu saat anda jadi artis, semoment kemudian anda jadi kere boneng karena pembonekaan. Sesaat anda beridentitas TKI (WNA) selangkah kemudian dompet preman anda (tipuan) raib hilang ke anta kapten. Celah kebocoran seperti itu menjadi sistem kembali, hampir lain kita. diantaranya:

Tenaga Kerja Indonesia/ Asing.
Dwifungsi yang mungkin terjadi, yaitu elemen negara sebagai: 1) Departemen Expor Impor, 2) Departemen Tenaga kerja, 3) Departemen Luar Negeri, 4) Kepolisian (Barang berharga dan kendaraan).
Dwifungsi masih bersifat preman (freeman) bukan policy (kerakyatan). Kebocoran dapat dikenali dengan banyak penipuan kepada masyarakat dalam nilai jutaan rupiah, nilai jaminan kohir (letter Corporation), pungutan liar, pengemis anggaran negara. Banyak uang asing ditimbun, banyak emas yang dikeluarkan, Banyak Federasi yang usaha sampingan, Banyak organisasi asing yang mengupah rakyat. seperti Pemerintah yang baru kaya, pengusaha yang baru bangkrut, coboy yang baru pegang senjata. Tetapi orang Indonesia pun harus sadar kewarganegaraannya di hadapan bangsa lain. Kewarganegaraan Indonesia dapat mengakibatkan identitas ganda walaupun bukan kolonia tetapi hukum administrasi yang bersifat pidana. Bukankah Indonesia sudah merdeka.
FedE Bursa
Trading dan Funding menciptakan dwifungsi management pada mata uang rupiah. Dwifungsi yang mungkin terjadi, yaitu elemen negara sebagai:1) Bank Asing 2) Bank Swasta, 3) Projektur (Party/Partai). Dwifungsi masih bersifat bisnis (bussiness) bukan hukum (Commercial). Sebagaimana diketahui bisnis berjalan dengan kode etik sementara komersial dengan hukum. Bank swasta bahkan yang islampun masih bersifat riba (melebihi nilai tukar zero) menukar timbangan rupiah dengan timbangan real yang sama-sama menilai emas perak. Orientasi masih mengambil anggaran negara bukan mengolah emas peraknya itu sendiri. Projek masih bersifat kapital (kepentingan sendiri/organisasi) bukan sosial (pembangunan badan usaha desa/kepentingan bersama) dengan dalih Kode etik rakyat (kemiskinan/BegArt and Proposer), walaupun didasari memorandum undername soekarno hatta, bangsa indonesia==proclaim negation, dalih kemiskinan itu membosankan. Masih memakai jasa tenaga Asing (Kenalan) untuk hal-hal yang terkait legalitas rakyat dan Administrasi negara sehingga banyak format instrument yang berubah, seharusnya manual menjadi otomatis dan sebaliknya yang mengacaukan polis atau membuka rahasia negara.
BeEs Koperasi
Efek luar mencitrakan dwifungsi organisme di dalam. Organisme tersebut yang dicabut sampai ke akar-akarnya atau batin (Hitle fasism: Watak Bule, Budaya bule). Koperasi lebih terbentuk secara managemental (Leninism Hatta, anti budaya bule). Dwifungsi ini yang didahulukan karena tekanan organisasi di luar negara. Sementara di dalam negara adalah konflik dingin, akibat pembungkaman terhadap pendapat umum (Kutuk) dan kritik tokoh ahli (tolol).
Otoritas Boneka
Otoritas Boneka terkait sistem kenegaraan di dunia, bukan pengertian dwifungsi sederhana. Azas praduga tak bersalah dalam hukum adalah untuk pencariaan otoritasnya (manusianya/tokoh) bukan harta bendanya sebab victitious (perlambangan) yang ada dalam sifat negara (Indonesia) cooperative (negara koperasi) yang difungsikan untuk usaha bukan untuk merajai (carier) ataupun untuk menjajah (koloni). Otoritas hukum seperti boneka ini, laksana orang miskin bertemu harta karun (saham dan obligasi).
Azas praduga nyata (Menjawab sementara dengan kenyataan datanya walaupun kasus) dalam pengetahuan (pendataan negara) untuk mencari instrumennya (Akta yang sudah dieksperimenkan) bukan orangnya (profesornya) sebab victitious (pengulamaan) dalam sifat administrasi (Negara) corporation (organisasi merdeka) yang difungsikan untuk mempertahankan wilayah (tanah) bukan untuk penyebaran (sosialisme) atau penguasaan (capitalisme).
Otoritas ilmiah seperti ini, seperti orang bodoh bertemu kitab pusaka (data negara/instrument duit) dengan nilai validity dan reliability yang tertinggi. Sebagaimana dimaklumi, mencari pemerintah yang menyeleweng lebih mudah daripada mencari rakyat penghianat sebab dikenal identitasnya begitupun mencari responden dinegeri sendiri lebih mudah daripada mencari responden di luar negeri sebab objek data yang dekat.
Otoritas boneka yang terjadi saat ini (2013) terkait dengan Hak cipta (English-US), Hak paten (China-Japan), Trade Mark/Bursa Effect (Asia-Afrika), Emas/Dinar-dirham (Saudi-UEA) bukan terkait politik praktis (unsur negara)atau bukan penjajahan menurut UUD tetapi lebih cenderung kepada unsur perbankan/bisnis, dividen at result/komersil (anggaran negara dalam penglihatan hukum asing), dan jaminan hidup (tanah milik bangsa indonesia/ Letter C (corporation)), tanah sewa negara untuk difungsikan yang bernomor kohir (cooperative hiring)) bukan tanah negara (tanah jaminan asing). Kesalahpahaman terhadap otoritas boneka (sumber perlambangan) ini, akan mengacaukan diri/organisasi sendiri, seperti pelajar yang salah menjawab soal (Bad Report). Bukan negaranya yang kacau, sebab dukungan negara adalah Internasional.
Dalam keseluruhan arti, Indonesia bukan untuk pewarisan (Land Lord/ Persemakmuran/Baitul Ma'mur). Bukan untuk karya teknologi (Kill, war), Indonesia hanya mendapat Hak cipta uang virtue (Rp=Merek), Hak paten Teknology (Akte=Libel), Trade Mark Beurs (Forex=Instrument). Keuntungan indonesia berciri 'midleman /Kurir' dan 'administratif /Kertas'. Di sisi tekanan kompetisi, Rasio tekanan indonesia terhadap negara lain dari variabel acak itu hanya 1:4. Artinya kemungkinan memulai negative (modus hukum) berasal dari pihak lain.
Dwifungsi Raja Presiden
Dwifungsi ini bersifat permainan saja bukan pembentukan negara. Resetting dan Restruktur memerlukan miniatur yang adalah hal yang berat. Miniatur secara hukum dapat bernilai permainan karena interlaw yang terjadi saat ini, hukumnya di sono di sini. Miniatur system dibuat karena adanya ketiadaan ujung pangkal dalam system kapitalism dan sosialism, yang biasa disebut Phyramidha. Miniatur seperti itu bukan arena bisnis atau komersial, bukan untuk pengerukan keuntungan yang sebesar-besarnya pada saat ini. Tetapi keuntungan moral untuk masa depan yang bersifat kepuasan batin (sakit gosen/sofhism) atau kepuasan lahir (obat bossen/matterialism). Pecandu ilmu berbeda dengan pecandu alkohol. Pecandu teknik berbeda dengan pecandu pacuan. Pecandu Kaya berbeda dengan pecandu amen.
Pecandu hidup berbeda dengan Pecandu maut. Secara politis dwifungsi raja presiden bersifat apa adanya atau jujur tetapi limit semua itu adalah hukum yang sudah disepakati, buah simalakama; malaikat terkutuk. Fungsi orang lain yang ada dihadapan anda. Fungsi Kelompok kebangsaan yang ada di dunia anda. Potensi Manusia yang menjadi diri anda. Takala hiu dapat menjelajah laut hingga ke dalamannya, maka manusia dapat mengolah bumi hingga bulatnya. Begitulah ketuhanan hiu dan manusia berbeda sebab gaya hidup tuhan ketika memberikan anugerahNya.
polis:nurboyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar